Nature/hot-posts

my 1st CROCS



**** lembut *** ringan **** melayang dech!!

Indonesia site http://www.crocs.web.id/

pagi menuju kantor

Aku hanya mendengar lagu yang tak begitu aku perhatikan lagu apa yang kudengarkan. Kumpulan lagu-lagu dari USBku. Lalu telingaku mendengar...
"Kau boleh acuhkan diriku... dan anggap ku tak ada.."
Langsung dech aku kuulangi dari awal.
Lirih banget lagu ini, selalu mengajakku untuk bernyanyi.
Dan selalu saja membuat mata berkaca-kaca. Entahlah...
Menurutku, lagu ini menceritakan seseorang yang dicintai. Siapa saja! Entah orang tua, kekasih, anak, adik, istri atau siapa saja. Tapi orang yang kita cintai itu merasa tak patut untuk dicintai.
"aku mau cintai kekuranganmu selalu bersedia bahagiakanmu apapun terjadi... kujanjikan aku ada.."
Tak dapat ditahan air mata, teringat saat seorang peserta "idola cilik" menyanyikan lagu ini didepan orang tuanya yang cacat karena luka bakar.
Dan kali ini, saat aku menulis air mata itu ada.
Adakalanya aku bersenandung untuk anakku. Menina bobokannya. Dan diapun tertidur.
Terima kasih atas terciptanya lagu ini. Sungguh, sebuah ilham yang mendalam dan tak terlukiskan kata-kata yang sederhana bisa mengoyak hati yang mungkin keras sekeras karang.

Facebook -Fish ville

temen sekantor lagi pada gandrung main applikasi Facabook Fish Ville. Ampun dech! betah-betah semua nongkrong didepan pc. Rupanya cuma buka ngasih makan ikan meraka di dunia maya.

Permata haruslah ditempatnya

Sudah beberapa hari anak kecil itu mampir di toko buku, toko buku bekas. Tapi tidak pernah beli. Cuma baca saja. Dan pulang. Rupanya yang punya toko memperhatikannya. Jam 2 teng, pasti dia datang! Dan tepat jam 2, benar! anak kecil itu datang.
Apa-apa yang dibacanya, dicatat oleh siempu toko. Setiap hari buku-buku yang dibaca selalu berbeda. Tapi kebanyakan buku pelajaran sekolah.
Seminggu kemudian, siempunya toko mendekati anak itu.
"Siapa namamu?!"
"Melita" sambil meletakkan buku yang dibacanya dan berusaha meninggalkan toko itu. Dia ketakutan! "Eh, mau kemana?"
"Bapak marah ya? kalau saya,..."
"Enggak, saya tidak marah. Cuma mau tahu saja siapa nama kamu"
"Maaf pak! saya tidak pernah beli bukunya"
"Oh, tidak apa-apa"
"Permisi!" sambil menundukkan kepalanya meninggalkan bapak itu.
"Mau kemana?"
"Mau pulang"
"lho, kok cepat sekali. Biasanya jam 3 pulangnya"
Kaki Melita terhenti. "Ngeeee!"
"ini bukunya, duduk saja disitu!"
"Eeee!"
"Yuk!" tangan anak itu diraihnya. Mengantarnya ke tempat duduk.
"Makasih pak!" Melita tersenyum.
Hanya beberapa menit, Melita pamit. Dia merasa was-was atas kebaikan bapak itu. Aku kan tidak mengenalnya?! gumannya.
"Pak, makasih ya. Melita pulang!"
"Sebentar!" bapak itu menunduk kebelakang lemari. Dia mengambil beberapa buku yang telah terikat. "Ini bukumu, buku-buku yang pernah kamu baca. Bapak yakin kamu memerlukannya"
"Tapi pak!" muka Melita sedikit terkejut.
"SUdahlah, bapak yakin. Kamu memerlukan ini semua. Dan, bapak yakin. Bila buku ini ditanganmu, hasilnya jauh lebih baik dari pada ditempat ini"
"Pak! saya tidak..."
"Ayolah, ini kamu ambil. Jangan ngomong lagi! Ambil ini! bawa pulang. Dan kamu boleh datang lagi. Dan baca apa saja yang kamu mau. Atau, tidak membawa buku ini dan jangan datang lagi!"
"Pak! jangan begitu.... Aku sering disindir ditempat lain. Cuma disini saya merasa tenang membaca buku. Ya, pak! saya ambil bukunya. Terima kasih pak!" Melita tidak bisa menyembunyikan bahagianya. Airmatanya berusaha ditahan. Berkaca-kaca matanya.
"Bapak cuma pengen kamu jadi pintar. Bapak yakin, kamu orang yang cerdas"

Besoknya, "Kemana Melita? kok tidak nongol?" sambil melirik jam tangannya. Sudah jam 2 lebih. Dan begitu juga besoknya dan beberapa hari berlalu. Melita tidak pernah mampir lagi ke toko buku itu.

Hampir satu bulan lebih. Tiba-tiba dipagi hari, hari yang tidak biasanya Melita datang ke toko itu.
"Pak, selamat pagi"
Alangkah kagetnya "Eh, Melita?!"
"Iya Pak! Lupa ya?!"
"Enggak, tiap hari bapak tungguin. Tapi kok tidak pernah datang"
"Maaf,....itu karena Melita Ujian!"
"Oh Ujian"
"iya pak! ini raporku. Aku ranking 1"
"Alhamdulillah!"
"Selama ini Melita cuma ranking 15, baru kali ini Melita ranking pertama"
"Bagus! kamu harus tetap juara ya!"
"Makasih bukunya pak!"
"Ya,.. ya... kamu harus rajin!"

-----------
Permata tidak selamanya berguna untuk orang yang tidak tahu apa gunanya. Mungkin hanya sebagai hiasan saja. Dan seperti kecerdasan itu sendiri,...
"Saya lebih suka memberitahukan sesuatu yang sederhana. Dan keberhasilannya percayakan saja orang tersebut. Agar dia lebih menguasai kecerdasannya sendiri. Dan yakinkan dia akan bisa!"

Renang

Akhir-akhir ini aku suka renang.
Olahraga yang lumayan banyak bakar lemak.
Karena belajar renangnya dari kolam, aku enggak bisa renang tanpa kacamata renang.
Bener! kalo enggak pake kacamata, ampun dech! mending enggak usah renang. Sebenarnya dikantor ada faslitas renang. Tapi sampai saat ini aku enggak pernah renang disitu. Malah aku renang di club member (memberi uang)
Untung ada yang gratis, dikomplek bakal rumahku. Yang kebetulan ada club housenya. Tinggal sebut saja nomor rumah, trus ttd dech. Bersih dan terawat. Yang berenang juga tidak banyak.

Sebuah bronis dalam sebuah judul

Ilustrasi

Kalau kita duduk sendiri diantara orang yang berlalu lalang. Hanya beberapa saat saja mata kita mengikuti dari beberapa orang itu. Setelah itu, kitapun tak ambil pusing siapa-siapa yang bakal lewat didepan kita. Atau sesekali kita memperhatikan sesuatu yang ganjil,lebih atau kurang diantara mereka itu. Betulkan? Ya, itu kalau kita sendiri. Terus kalau kita berdua atau lebih. Mungkin kita duduk dan membicarakan sesuatu. Lalu seperti diawal tulisan ini. Memandang orang sekitar. Heheh, terbalik ya. Dan kemudian, beberapa orang melakukan pembahasan hal apa yang dilihatnya. Apa tu namanya?! Setalah itu barulah 'ngomongin orang lain! Gosip!! Seperti sebuah Bronis, dimakan dan lupa apa mereknya. Toh, kalau nikmat yang terkesan adalah rasanya. Seperti bronis kukus, yang pas sedikit terasa hangat (walau jarang sekali menemukannya, kecuali baru keluar dari microwave) itupun tak ada kotaknya lagi. Tinggal lep! Heheheh... Tapi kalau kesan rasa dari bronis itu memang luar biasa, dan tidak pernah memakan rasa seperti yang baru saja dimakan, maka ditanya "Beli dimana?!" ini biasanya orang yang paling banter beli di warung. Jarang sekali orang itu beli di, paling tidak dimini market. Atau memang jalannya mati langkah. Berat diongkos. Kalo enggak dari rumah kekampus doang! Atau juga sekali nebeng dengan 3 in one. Hahaha. Melas banget dech! Harusnya, "Merek apa bronisnya?"

nver 4get

Im sure

memang aku mencintaimu
memang aku menyayangimu

tak begitu

maafkan aku, tak lagi aku memelukmu
maafkan aku, tak lagi merangkulmu
selamanya,.. kuingin kau bahagia
biarlah detik napas semua untuk mu
dan daun membiarmu untuk hidup
karena kemaraupun akan kau lewati
kupercaya, cinta akan menjadi humus
dan menghidupi pohon lain
dengan begitu, hari inipun aku masih mengingatnya
walau mungkin hijaunya daun itu masih seperti dulu
ada ilalang
ada angin kecil bertiup

Tak Ada Yang Abadi [RCTI]

It's amazing!!! [09/09/09]
Meminta maaf terkadang membuat kita sulit melakukannya. Apalagi memberikan maaf. Apa yang saya lihat di acara ini, Subhanallah!!! luar biasa. Korban orang ini ada yang buta ada juga yang tuli karenanya. Dalam acara ini dia berusaha untuk meminta maaf apa-apa yang telah dilakukannya pada meraka. Subhanallah, mereka memafkannya. Walau memang benar, dengan memaafkan saja tidak bisa menggantikan apa-apa yang telah terjadi. Sangat manusiawi. Ya, itulah kata-kata anak mereka dari orang tua korban. Alhamdulillah, anak-anak mereka juga akhirnya memaafkan dia.
Memang urusan dunia, mungkin kita akan bisa telaah dengan pikiran saja. Tapi kumukzijatan itu sendiri terkadang tidak dapat dicerna dengan akal saja.
Dari lubuk hati, mereka sungguh luar biasa. Aku sendiri mungkin sulit melakukannya. Tapi dari gambaran ini, insyaAllah aku akan lebih mudah melakukannya. Minta dan memberi maaf. Pengadilan dunia tidak pernah bisa menuntaskannya. Allah maha melihat, maha mendengar, maha adil dan maha penyayang. Dan kitapun akan menghadapi pengadilanNya.
Suatu saat Rasulullah saw. pernah bertanya kepada para sahabatnya:
Nabi saw bersabda : “Mahukah kalian aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia dan diakhirat? Memberi maaf orang yang menzalimimu, memberi orang yang menghalangimu dan menyambung silaturrahim orang yang memutuskanmu.” (HR. Baihaqi)
“Dan jika kamu memberi maaf, maka itu lebih dekat kepada takwa.”
(Surah al-Baqarah, ayat 237)

kekasihku

kau telah belah dada ini
hingga hatipun mati
tak ada perasaan lagi
cinta yang lain itu telah kubunuh

perasaan ini hanya padamu
getar degup ini milikmu
hanya hanya kau yang miliki
segalanya untukmu
hidup dan matiku bersamamu
aku sungguh mencintamu

biarkan aku jadi hambamu
mengabdi selama hidupku
aku tak bisa hidup tanpamu
curahan hati napas paruku
dan darah kehidupanku


Buang OBAT

Hari minggu, hujan. Jadi males untuk keluar. Yang ada mau apa ya? Koran pagi udah kulumat. Apalagi? Ah, sebentar main internet. Terus,... apa lagi ya?! Bosan! Kuperhatikan meja tempatku kerja. Emang ruwet. Kayak pasar rakyat. Mau apa lagi, emang buku-buka banyak. Tempat kecil. Trus segala barang2 kecil juga nimbrung. Padahal sudah ada laci kecil. Tapi enggak solve it juga.
Hm, salah satunya adalah obat-obatan. Yang seharusnya harus dihabiskan pada waktu sakit. Aku sih kadang bandel untuk menghabisinya. Apalagi yang namanya amoxcilin, atau obat-obat flu dan vitamin. Tidak tuntas dimakan. Kalo sudah agak baikan, aku tinggalin dech obat itu.
Paling aku ubah sedikit pola sebelumnya. Kubanyakin tidur, kuseringin minum jus buah. Ya, gitu aja. Tapi kalo sudah parah, terpaksa dech langsung semprot. Biar legah dadaku.
Hm, jadi pungutin dech semua obat. Yang sudah kadaluarsa, atau yang sudah tidak kuingat lagi untuk apa obat ini. Pas waktu aku cari diinternet. Ya ampun, indikasinya aneh-aneh. Dan efek sampingnya juga enggak kalah mengerikan. Oh my Allah! Apa iya ya! obat ini untukku. Ah, sudahlah semua diaturNya.
Ternyata lumayan juga ne obat. Ah, buang ajalah! Toh, kalo sakit kan dapet yang baru. Sudahlah! Tapi kalo dibuang begitu aja. Takut digunakan / dipakai oleh orang yang enggak bener. Gimana kalo dijual lagi?! Ow ow ow ow!!!! Enggak boleh dong langsung dibuang gitu aja. Yang aku lakukan adalah menggunting-gunting semua obat. Biar tidak bisa dipergunakan lagi.
Mabok juga baunya. Cepat-cepat kubuang!

Balita 3 Tahun Ketinggalan di Halte Busway

Ari Saputra - detikNews
Jakarta
- Balita usia 3 tahun tertinggal di halte busway. Bocah itu ditemukan salah satu penumpang yang melihatnya bengong di sudut halte dan sempat menangis. Bocah tersebut ketinggalan orangtuanya saat memasuki bus TransJakarta.

"Saya mau menumpang bus, ada anak kecil. Kayak kehilangan ibunya saat masuk busway," kata salah satu saksi, Suparni (36) di Halte Busway Kebon Pala, Jakarta Timur, Minggu (6/9/2009).

Lalu, saksi melaporkan berita kehilangan anak ini ke Polres Jakarta Timur. Ciri-ciri anak itu berkaos merah dengan garis hitam, bercelana jins dan menggunakan sandal jepit bergambar "Spiderman".

"Yang merasa kehilangan bisa ke sini atau di telepon Polres 021-8191478," ucap salah satu petugas jaga Polres Jakarta Timur.

(Ari/iy)




UnHide