Nature/hot-posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

kata hati

biarkan hati bicara
ketika ruang menyepi
ketika semua menghimpit
dan riang yang menghilang

biarkan hati bicara
duka itu milik siapa?
lara ini untuk apa?

biarkan hati bicara
semua dalam detik berlalu
dan hidup ini buat siapa?
hari-hari berlalu...
dan esokpun buat apa?

biarkan hati bicara
dalam relung diam
kita memang tak punya apa-apa
napaspun akan tercabut
teguh hati adalah iman

biarkan hati bicara
kekosongan jiwa tak berarti apa-apa
karena pikiran yang mencernanya
tapi hati...
kalbu....
merasakan sesuatu yang berarti
dan kita bukan siapa-siapaNya
merasa kecil
merasa debu

biarkan hati berbicara
walau jauh Dia kan selalu dekat
bila dekat,.
kan terasa Dia melekat
terasa mataNya melihat kita selalu

biarkan hati berbicara
dan itulah hati yabg berkata
naluri ingin bersamaNya,...

Tanggal 19 kemarin

Hmmm,..
Aku cuti, yang sebetulnya sudah beberapa hari yang lalu aku ambil cuti. Alhamdulillah, selama masa cuti sudah beberapa orang yang jadi member internet akses dari rumahku. Padahal aku sudah menggunakan speedy unlimited beberapa tahun yang lalu. Baru sekarang ada ide untuk dishare ke tetangga. Hmm, terlambat?! Ya, idenya baru muncul aja dari pertengahan bulan lalu.

IDE lain untuk bisnis, menjual brownis. Terbesit aja (inget dia jadinya?!?!?!?!), jadinya kenapa enggak dicoba?!?! sekarang lagi mupukin rencana. Mulai dari merek dagang, disain kotak dan logo dll. Hm, targetnya kapan ya?!

Selama cuti, akhirnya aku kelarkan juga logo baru untuk perumahanku sekarang. Sebelumnya logo yang lama aku juga yang buat. Ini adalah logo yang kesekiankalinya yang aku buat untuk publik. Pernah juga aku merancang logo mesjid. Mesjidnya sendiri bukan ditempat tinggalku. Sadar juga! perkembangan logo terpengaruh dengan perkembangan jaman juga! Heheheh....

Masih berjalan, sejak sebulan yang lalu aku jadi distributor "Komputer Kidz" Untuk wilayah KEPRI. Alhamdulillah!... sekarang lagi miki gimana jualan untuk daerah Tanjung Pinang?!

Oh iya, kadang-kadang terima juga orderan cetak foto. Hehehe,.. masih untuk kalangan terbatas. Maklum pasang tarip non starndard kali ya?! murah sih! malah diobyekin untuk cetak orang lain. Heheh, enggak apa-apalah! Kalo bisa murah, kenapa harus mahal?! Bisnis?! ya beda kali ya?! untuk kalo bisa seuntung-untungnya... Owww?/???

Tak ada yang special. Makasih Ucapan di tengah malamnhya :)

Sekarang lagi hujan muluuuuu.

Oh iya, baru aja kelar buat brosur! hasilnya nyaris mirip brosur percetakan dengan stensil. Heeheh

Tersembunyi Dihati

Dulu kita pernah bertemu
Seperti tak ada siapa lagi diantara kita
Dan semuanya kau yang kumiliki
Indahnya...
menangis
Bahagianya
tertawa

cinta...
yang selalu merindu
karena kita terlalu

diantara Misteri tak pernah usai
jika CINTA itu?!.. dan memang ada!!!

Mungkin semau ini salahku
atau Allah yang memintaNya?

Sesuatu yang tersembunyi dihati
yang selalu ada
terasa disini!

Rajutan yang hilang

biarkan aku beteriak
memerdekakan diri
membiaskan prahara yang mengapitku
biarkan tak ada yang mendengarku

aku memang tersudut pada pilihanku
biarkan kapas digenggamanku kulepas
terbang dikipas angin
tinggi,.. dan entah kemana harapan itu
melayang....
melayang....

seperti rajutan yang kehabisan benang
berhenti tanpa ada bentuk tanda tak jadi
benang itu tak ada lagi......
tapi rajutan itu terus digerakkan
tanpa benang
tanpa benang


Kenyataan itulah

dan kenyataan itu
seperti ribuan tulisan yang berulang ulang
diatas pasir...
ditepi pantai...
tak pernah bosan
tak pernah bosan
kutulis....
"kau yang tak tergantikan...."

semoga aku bisa melupakannmu
untuk sebuah harapan
untuk sebuah keinginan


Indonesiaku

aku lahir disini
dari orang tuaku yang merantau
meninggalkan kampung halamannya
tak pernah takut atau galau
menempati tempat dan pijakan yang baru
dan masih di
Indonesia...

aku besar disini
walau seberapa besar pengaruh luar
menempatkan separuh dari otakku
dan sel-sel memory yang jauh tertanam
tapi,.. aku tak pernah melepas DIMM memoryku
untuk memeluknya dalam tatih
merangkulnya saat jatuh
Indonesia...
Indonesiaku
membelah denyut
membagikan udara hidup untukmu
Indonesiaku

Satu Pelukan

illang liar
menyemarakkan hijau
ditengah hamparan pasir
membentang
tumpah!

anak kecil itu sedang berlari
sambil menarik kedua kambingnya
tuk mencari batu besar
mencari perlindungan
dari tiupan angin sedikit kencang
menghalau pasir dari pandangan

"Buuuuu...."
teriaknya
ingin memberitahukan kepada ibunya
bahwa tempatnya sangat aman
"Ya nak!"
balas ibunya
ibunya tersenyum kecil
betapa gadis kecilnya sangat perkasa
menyelamatkan kedua kambing dan ibunya
padahal angin tidak seberapa

ibunya duduk disebelahnya
dirangkulnya
setelah reda
"sini nak!"
anak itu berdiri dihadapan ibunya
"hari ini aku belum memelukmu!"
setelah angin memelukmu
setelah pasir memelukmu
setelah rumput mendekapmu
setelah pagi merangkulmu
.... kini aku, walau satu pelukkan
tak kubiarkan orang menguasaimu
biarlah kau jadi dirimu sendiri
kau anakku
jadi sebilah anak panah
melesat!!!

kau beningku

bening waktu
melewati hari-hari tanpamu
bening hening
melewati waktu dan ingin kembali
dan mungkin kata ini tak ada
bila aku bersamamu selalu

bening hati ini
bukan untuk melukaimu
ku jauh...
agar kau bahagia

tak kusembunyikan
desah sesalku
tuk membumbung kata dan menyampakkan diriku sendiri
aku seperti terlepas
dan jatuh kebumi
terhempas
remuk redam
dan matilah harapanku padamu

kubahagia
melihatmu
dalam bening
sebening embun

biarlah kata-kata yang bercerita

menepi

biarkan aku berlari ketepi
kupatahkan sayapku
darah penyesalan membasahiku
membuatku lelah
aku menepi
dekat pantai
dan air asin menyentuh lukaku
semakin sakit
dan perih
semakin perih rasanya
aku terasa tak bertenaga
mataku mulai terasa menutup
perihku mulai tak berasa
.....

untukmu

jangan pernah bersedih
sungguh, kan kulakukan penuh untukmu
jangan pernah bersedih
sungguh, kan kugapai maumu

biarkan aku selalu membahagiakanmu
tiada yang sempurna
tapi biarkan cinta ini jadi sempurna
kekurangan ini biarlah untukku

jangan bersedih lagi
kutak akan meninggalkanmu
jangan menangis lagi
aku sekalu untukmu

jalani saja

perjalanan hidupku ini
silih berganti senang dan sedih
antara cinta dan benci

andai engkau tahu isi hatiku
kau telah menempati cintaku
bagian terindah
yang selalu membuatku bahagia

tapi hidup tak selalu berpihak
engkau hilang tak tahu dimana
perjalanan ini harus kulalui
aku hanya menjalaninya saja

aku ditolaknya

mimpiku kau kandaskan
kau campakkan
aku terhina pada bumi
kemanakah kan ku bawa diri ini?

kau tolak cintaku!....uh
aku menarik napas dalam didepanku
saat kata tolak itu aku dengar
aku tak sanggup berdiri!
ku bergegas meninggalkanmu

kututup telingaku
saat kau panggil namaku
tuk menahan langkahku

oh! runtuh duniaku
kusangka kau juga cinta padaku
oh! hancur hidupku
airmataku tak terbendung.....

"Tuhan!... aku benci hari ini....."

elegi danau yang tak biru

sekabut pagi yang menjelma
menghalangi pandanganku
kau....
aku yakin kau disana

pagi ini kabutmu begitu tebal
tak seperti biasanya
walau dingin kucoba bertahan
sesekali ku mendengar suaramu
ada tawamu
aku senang sekali derai tawamu
buat ku bahagia

walau kau entah dimana
seperti telaga bening berkabut
dan kita diatasnya
tapi saling tak menemukan

bagai bunga kembang tak jadi

takkan ada rasa risau lagi
tak kalah bila engkau disini
pas disampingku
kau penuh pesona dan membelah rindu ini
menyematkan cinta
dalam labuhan jiwa berujung
dalam ribaan hati penuh lembut

semasa waktu itu begitu cepat
yang melewati jam hanya dalam detik

aku ingin membawa waktu itu

IBU yang tersayang tanpa lelah terus berjuang

Lihatlah kulitmu yang terbakar
panas matahari tak menghalau
anakmu masih kau gendong
merebah dalam mimpinya

Kau tak pernah berhenti
kakimu terus melangkah
walau letih...
dan keringatpun tak henti
tapi kau terus berjalan
hari ini harus pulang
walau ditangan hanya beberapa ribu saja
dari usaha pagi hingga siang ini
dan.. sore akan tiba dirumah

Kau IBU
badanmu kurus
bajumu lusuh
tapi senyummu sejuk
kata-katamu lembut
tak ada lagu seindah suaramu
anakmupun tertidur dalam dekapmu

sebening cinta

dan ada kau memelukku
mendekap seperti tak ingin dilepas
kau menciumku lembut penuh rindu
aku ingin selalu membawamu
dalam puncaknya
karena cintamu
yang bening itu

tak kuasaku

aku tak punya kuasa
hadirmu selalu dalam khayalku
aku tak punya kuasa
selalu datang rindu itu
aku tak punya kuasa
kunantikan hadirmu

sang pertiwi yang jatuh!!

"aku sudah tak punya apa-apa lagi"
sang ibu pertiwi gemetar
bahunya lelah
tapi ia berusaha tuk berdiri
"jaksa jaksa itu merogotiku!...
aku malu...
aku malu..."
sang ibu menyeka keringatnya
darah dan hina dari rakyatnya
"lihatlah....
lihatlah!!!! semua elite tertawa
dan rakyat menderita!
tak ada yang berani mengakui kekalahan!"

"Jujurlah... jujurlah!!!
masih ada kaca-kaca didepan kita
untuk bercermin! berilah senyum
agar pertiwi itu tegar!"

Menangis dalam hujan

air mata bening mengalir
tak sanggup menyembunyikan rasa sedih ini
dalam hujan

air mata ini terus mengalir
rasa sedih itu terus memelukku
seperti hanya ku sendiri
dan... menangis lagi

menyemangati

kelingking bidadari
melenting engkau menari

selenting indah senyum bumi
merangkai hati tuk menyemangati

kau tak pernah pergi
dan hanya berlari
semua demi nanti
hari ini harus dihadapi

aku hanya bagian yang tertepi
hanya berbisik sepi
walau sunyi
menemani
walau jauh sekali
dini ini...
ingin kau kutemui

dipelepah ujung berduri
pelan ku bernyanyi
ayo melati!!!!
ayolah melati!!
kau semangat sekali...