Nature/hot-posts

"Cinta Habibie-Ainun Besar Sekali"


Kesetiaan Habibie, kata Yusuf, juga terlihat dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Habibie selalu dekat-dekat peti jenazah Ainun. "Dia tidak mau jauh dari jenazah." Sejak dari Jerman pun, kata dia, Habibie tidak mau bertemu dengan wartawan. Dia terus mendampingi istrinya di rumah sakit.
taken from VIVAnews

0 Comments:

Dilema Usaha

Setelah hitung sana hitung sini,.. na ini pake otak kiri. Costnya cukup besar, memang sih, tiap hari rame terus. Tapi, kan tipis juga tu profitnya. Jadinya bakal sulit berkembang. Menurut beberapa analisa, untung dikit itu sudah bagus. Kalau mau lebih, ya buka lagi usaha yang sama atau beda. Sehingga pemasukkannya ada bertambah. Hm,.... ya itu sih kalau nurutin otak kanan. Hahahe...
Memang sih aku belum berperang mati-matian, tapi perang males-malesan. Heheheee.... Yang paling sulit saat ini, aku malah jatuh cinta pada suasana sini. Duh, sulitnya rasa itu tuk disampingkan. Masalah mereka pada baik-baik, jujur dan hmmmm pada ramah semua. Enggak nyangka kok bisa kepincut gitu ya?! Padahal awalnya enggak mikir sama sekali. Cuma hitung profit aja. Eh, lama-lama malah ngefek yang lain. Duuuuuh,...
Mereka tu pada setia. Mereka mau lari-lari ke tempat yang lain, cuma untuk beli voucher. Terus balik lagi ke tempatku. Aneh?!... tapi bangga juga jadinya. Mereka semua kompak sih! Mati lampupun mereka pada nungguin! Isi kekosongan waktu, aku bikin permainan sederhana dengan menggunakan kertas. Dan tentunya aku imingin hadiah. Eh, pada ketagihan. Heheheheh
Hmm,... keputusan yang sulit....

0 Comments:

Dilema Ujian Negara

Aku bukan mau mengatakan setuju atau tidak. Dari mereka yang pro dan kontra soal ujian Negara. Pada saat disuatu daerah atau sekolah yang siswanya lulus semua. Mereka tidak mempersoalkan perlunya ujian negara atau tidak. Tapi mereka mengucap selamat, dan menjunjung tinggi dan bangga pada siswa-siswa mereka.
Dan pada saat kelulusan yang merosot atau 100% tidak lulus, mereka menyalahi Ujian Negara. Atau secara tidak sengaja juga mengakui "Kekurangan tenaga guru yang berkwalitas" (nyalahi guru?! Oh ow) atau "Siswanya"
Hm, tu kan dengan ujian jadi tolak ukur juga jadinya. Tapi apakah ujian juga sebagai tanda kululusan?! no comment dech!?

0 Comments:

Modal Usaha

Modal usaha dari mana ya?
Menurut para mentor pengusaha, sebaiknya modal itu dari pinjaman. Walaupun ada uang cash sendiri. Uang cash/kontan, kan bisa untuk membayar hutang. Ya, pinjaman tentunya dapat dari bank, family, atau teman.
Kenapa?
jawaban yang simple dan nyengir. "Biar banyak mendoakan kita!" jadi minjamnya jangan dengan satu orang. Kalau bisa dengan beberapa orang. Banyak pengalam yang menunjukkan, orang yang memulai usaha dengan uang pesangon kebanyakan gagal. Ini tidak berarti mereka gagal semua lho. Hmm,..
Kalau begitu gali lubang tutup lubang dong?!
Tidak begitu! kalau begitu tidak maju-maju. Kalau sudah dapat lubang, yang lubang itu besarkan lagi. Beda dong, kalau punya hutang 50 juta dengan punya hutang 2 milyar.
Dengan uang sebanyak itu kita tentunya lebih banyak yang kita buat. Pastinya dengan uang hasil pinjaman itu, harusnya untuk usaha. Bukan untuk beli mobil atau shopping! Untuk usaha!
Perputaran modal dan Asset
Setelah berjalan dan ada omset! Bayarlah hutang dengan usaha! Tidak perlu dengan managment accounting yang bagus! Kalau sudah bisa bayar hutang dan beli asset. Maka modalpun bertambah! Hmmm,.. Dan assetpun bisa menambah modal. Tapi jangan beli Asset dengan hutang.
Modal uang, sedekah dan DOA
Usaha tidak melulu hanya mengharapkan uang dan untung. Begitu juga sebaliknya, dengan modal uang saja usaha belum tentu bisa berjalan. Tambahkan "Sedekah" dan "Doa" Begitu banyak kesempatan untuk berbuat lebih. Ketimbang seorang karyawan. Apalagi kalau kita pada posisi bawahan. Terlalu banyak yang harus dilompat untuk menduduki jabatan sebagai boss. Hmmm,... Bagaimana meminta dari gaji sekarang yang hanya 5 juta menjadi 50 juta?! Tapi, bila pengusaha,.. tidak ada yang tidak mungkin. Tidak heran, kalau 1.5 juta hanya untu beli pulsa. (Pulsanya mentor pengusaha)

0 Comments:

The power of KEPEPET

** Wajib dibaca untuk memulai usaha

LEBIH BAIK KECIL JADI BOS, DARIPADA GEDE JADI KULI.
Itulah pesan orangtua yang selalu terngiang di benak Jaya Setiabudi dan akhirnya mendorong dia untuk sungguh-sungguh menjadi seorang entrepreneur, menjadi bos beberapa perusahaan. Pengalaman jatuh bangun menjadi seorang entrepreneur itulah yang dituangkan dalam buku ini. Dia ingin menjawab apa yang selalu dibutuhkan orang-orang ketika hendak menjadi seorang pengusaha: Bagaimana caranya? Berguru pada siapa? Mulai dari mana? Modalnya gimana? Urusan tempat gimana? Dll.
Modal dan motivasi yang paling awal sekaligus paling dahsyat adalah Anda harus menempatkan diri dalam KONDISI KEPEPET. Anda harus menciptakan kondisi itu karena kondisi itu akan memacu kreativitas Anda untuk mencari jalan keluar.
Dengan bahasa sehari-hari yang sangat ringan, Jaya menuturkan secara jelas dan terbuka apa mengenai apa saja yang kita perlukan untuk mengarahkan diri kita menjadi seorang entrepreneur: mulai dari menciptakan kondisi kepepet, membuat hitung-hitungan bila hendak membuka usaha, bagaimana menjalankan usaha itu agar memberikan penghasilan yang memadai, dan yang penting..... jangan overdosis! Anda harus bisa mengukur kekuatan diri dan bila Anda sudah berkeluarga, semua langkah harus dikomunikasikan kepada keluarga karena apa yang Anda lakukan akan sangat mempengaruhi kehidupan Anda sekeluarga.

0 Comments:

Left Brain - Right Brain

Coba anda perhatikan tulisan-tulisan di atas yang menyatakan warna (Kuning, orange, biru, hitam, dan selanjutnya), kemudian sebutkanlah warnanya bukan menyebutkan tulisannya. Otak kanan anda berusaha menyebutkan warnanya, tetapi otak kiri anda tetap membaca tulisannya ! Coba anda praktekkan, pasti anda akan terganggu oleh konflik otak kiri dan otak kanan anda.








2 Comments: