Allahu Akbar,..
yang maha adil.
Maha Sempurna,...
ya rohman..
ya rohim.

Aku hanyalah sebuah titik yang lemah dan penuh dosa....
mampukah aku memohon ampun dari Mu

aku yakin Kau mendengar doa ku
yang terkadang lirih tak bersuara
dan kata-katakupun tak beraturan
terkadang kata-kata dalam doaku mungkin tak pantas

Ya Robby,..
Sucikah aku mendekatiMu dengan menyebut lafal Mu
yang aku sebut hanya saat aku galau
saat aku terpuruk...
saat aku berduka....
aku selalu lupa tuk berbagi bahagia dengan Mu

Ya Robby,...
adalah rahasiaMu yang terkadang tak dapat dijelaskan
aku hanya bisa berhening....
kata-kataku penuh mohon padaMu


** semoga orang-orang disekitarnya selalu tabah. Rahasia Allah dihadapan kita dan rencananya tak ada yang tidak berarti. Allahu Akbar...amin

Sudah hampir satu tahun ini beliau lemah dan tak berdaya. Hanya mampu tidur dan tak dapat melakukan apa-apa. Beliau koma setelah melahirkan anak terakhirnya dengan opearasi.

Hampir tak ada kata-kata ketika aku melihat badannya terbujur kaku. Kakiku lemah untuk menopang badanku. Hingga akupun terduduk dan menahan air mata untuk tidak jatuh didepannya. Padahal air mataku telah tumpah ruah yang kusembunyikan dalam hati.

Tampak beberapa teman-teman dalam foto.

Inilah sang Bunda yang merawat anaknya dengan sepenuh hati. Kadang ingin tahu lebih banyak penderitaan anaknya. Tapi, terkadang harus berurai air mata untuk bercerita. Jadi tak tega juga untuk menanyakan lebih detail.

Dan inilah sibungsu yang terlahir. Umurnya satu tahun persis sama dengan lama ibunya yang sakit. Sikecil ini hingga hari ini belum bisa berjalan, belum bisa merangkak, dia hanya mampu terlentang. Semakin terenyuh hati ini, saat menyentuh pipinya yang lembut dan dia membalas dengan senyum.