By Republika Newsroom
Rabu, 02 September 2009 pukul 17:41:00
Rabu, 02 September 2009 pukul 17:41:00
CIANJUR--Gempa berkekuatan 7,3 pada skala richter yang berpusat di Tasikmalaya, Jabar menelan korban jiwa. Sekitar 60 warga di Desa Pamoyaman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur tertimbun longsor beberapa saat setelah gempa.
Berdasarkan laporan yang diterima Republika, dari 60 warga yang tertimbun longsor itu baru enam orang yang berhasil dievakuasi. Dari enam korban itu, lima di antaranya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dan satu orang lainnya dalam keadaan kritis. Kelima korban itu, yakni Wahidin, Iman, Erwan, Kana, dan Empur. Sementara identitas korban kritis belum bisa diketahui.
''Hingga saat ini belum ada satu pun anggota dari tim SAR (search and rescue) yang datang ke lokasi kejadian,'' ujar Sulaeman, kepala desa Pamoyaman, kepada Republika, Selasa (2/9).
Padahal, katanya, lokasi permukiman yang tertimbun longsor itu dihuni oleh 12 kepala keluarga yang seluruhnya mencapai 60 jiwa. Dia mendesak kepada pihak terkait untuk bertindak lebih cepat mengatasi terjadinya bencana. Saat ini mereka masih melakukan evakuasi korban dan mengumpullkan para jasad korban bencana longsor itu di Desa Pamoyanan yang berbatasan langsung dengan Desa Cikangkareng. rig/man/rif.
Berdasarkan laporan yang diterima Republika, dari 60 warga yang tertimbun longsor itu baru enam orang yang berhasil dievakuasi. Dari enam korban itu, lima di antaranya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dan satu orang lainnya dalam keadaan kritis. Kelima korban itu, yakni Wahidin, Iman, Erwan, Kana, dan Empur. Sementara identitas korban kritis belum bisa diketahui.
''Hingga saat ini belum ada satu pun anggota dari tim SAR (search and rescue) yang datang ke lokasi kejadian,'' ujar Sulaeman, kepala desa Pamoyaman, kepada Republika, Selasa (2/9).
Padahal, katanya, lokasi permukiman yang tertimbun longsor itu dihuni oleh 12 kepala keluarga yang seluruhnya mencapai 60 jiwa. Dia mendesak kepada pihak terkait untuk bertindak lebih cepat mengatasi terjadinya bencana. Saat ini mereka masih melakukan evakuasi korban dan mengumpullkan para jasad korban bencana longsor itu di Desa Pamoyanan yang berbatasan langsung dengan Desa Cikangkareng. rig/man/rif.
Sebelum Gempa, Hewan di Taman Safari Histeris
By Republika Newsroom
BOGOR--Namanya hewan, memiliki insting yang cukup tinggi. Demikian pula sesaat sebelum terjadinya gempa yang berpusat di Tasikmalaya, Jabar, hewan-hewan penghuni Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (2/9) menunjukkan sikap aneh bahkan histeris.
Menurut Humas TSI, Yulius, sekitar 10 menit sebelum terjadi gempa, dirinya mendapat informasi jika hewan-hewan di kawasan TSI gelisah. Bahkan 40 ekor gajah bersikap histeris seraya mengeluarkan lengkingan suaranya yang khas seperti terompet. ''Suaranya keras sekali karena mereka menjerit-jerit histeris bersahut-sahutan, mereka peka sekali kalau ada apa-apa,'' ujarnya kepada Republika, Rabu
Menurut Yulius, kegelisahan gajah itu juga diikuti binatang lainnya, semisal monyet dan burung-burung. ''Bahkan rusa-rusa di sini berlarian,'' ungkapnya.
Pada mulanya, Yulius tak menduga jika kegelisahan itu merupakan pertanda adanya gempa. Belum lagi keadaan di areal TSI tenang, tiba-tiba terjadi guncangan gempa yang cukup besar. ''Kami pun akhirnya berlarian,'' ujarnya seraya menyebutkan total hewan penghuni TSI mencapai 2500 ekor dari berbagai jenis. man/eye
Menurut Humas TSI, Yulius, sekitar 10 menit sebelum terjadi gempa, dirinya mendapat informasi jika hewan-hewan di kawasan TSI gelisah. Bahkan 40 ekor gajah bersikap histeris seraya mengeluarkan lengkingan suaranya yang khas seperti terompet. ''Suaranya keras sekali karena mereka menjerit-jerit histeris bersahut-sahutan, mereka peka sekali kalau ada apa-apa,'' ujarnya kepada Republika, Rabu
Menurut Yulius, kegelisahan gajah itu juga diikuti binatang lainnya, semisal monyet dan burung-burung. ''Bahkan rusa-rusa di sini berlarian,'' ungkapnya.
Pada mulanya, Yulius tak menduga jika kegelisahan itu merupakan pertanda adanya gempa. Belum lagi keadaan di areal TSI tenang, tiba-tiba terjadi guncangan gempa yang cukup besar. ''Kami pun akhirnya berlarian,'' ujarnya seraya menyebutkan total hewan penghuni TSI mencapai 2500 ekor dari berbagai jenis. man/eye
0 Comments:
Post a Comment