menyemangati
melenting engkau menari
selenting indah senyum bumi
merangkai hati tuk menyemangati
kau tak pernah pergi
dan hanya berlari
semua demi nanti
hari ini harus dihadapi
aku hanya bagian yang tertepi
hanya berbisik sepi
walau sunyi
menemani
walau jauh sekali
dini ini...
ingin kau kutemui
dipelepah ujung berduri
pelan ku bernyanyi
ayo melati!!!!
ayolah melati!!
kau semangat sekali...
putihnya melati
matamu bening
mencengkram silaunya matahari
hari cantik sekali
baumu wangi
embunpun iri padamu
itu! melati... melati putih!
tapi tetap saja
kata-katamu usil
dan cuekmu melangit
kadang tak sadar diri
kalau melati harus lembut
dan putih adalah kejujuran
hm,....
kaulah melati itu
melati putihku
aku rindu padamu
aku rindu sekali padamu
oh, melati
melatiku yang putih itu
sahabatku adalah angin
kubiarkan sekeras apa runtuhnya keinginan
dan kubiarkan juga jalannya duka itu
tercabik penuh dengan derita hati
aku mengkais mimpi dari wajahmu
aku meleburkan panas dalam luka hati
yang tersayat....
yang melepuh!
tertatih-tatih!!!
tapi..........
aku tersenyum
aku menduga, sebuah biru melintasi
dari danau kecil
yang dingin, seperti kabut... seperti awan
kamu disitu
lalu memberiku senyum
tapi entah, aku menangis saat itu!
kau seperti berkata
tanpa suara......
kau seperti berkata
seperti meminta
kau seperti berkata
seperti.....
saat ini semoga kau bahagia
sahabatku adalah angin
dia tahu
dia tahu
pupus
hidupkupun sengsara
kasih sayang itu ku butuh
mengharapkanmu diantara angin
lalu,...
percik air kembali membasahi badanku
kala hujan, dan selalu begini
lalu,..
matahari membakar kulitku
dan haus mengeringkan tenggorokanku
aku yang lemah mengharapkanmu
haruskah aku pupus dengan sebuah rindu
yang tak berhenti
dan menelanku dalam sebuah mimpi
..
ku dan mu
biarkan kugenggam
aku kan untukmu
kau kan untukku
tak akan
tak akan
pernah berpisah
tak akan
tak akan
pernah berpisah
ku akan
ku akan
selalu untukmu
selalu untukmu
dan
dan
selalulah kita bersama
dan
dan
ku untukmu
kau untukku
[Jakarta 17May2008]
Let ME go!!!
telah kupaham apa maksudmu
aku hanya bintang....
yang tak sebesar harapanmu
aku hanya bintang...
diantara harapanmu yang terbuang
biarkan aku sendiri disini
jangan usik aku!
biarkan aku melupakannmu
walau aku tahu
jejakmu akan selalu ada....
aku hanya bagian waktu
melintas dari harapan yang terlintas
sudahlah.......
Dibalik Pelangi
separuhnya ini hanya untukmu
dan bila pelangi dapat aku titih
mungkin aku telah disampingmu saat ini
aku tak ingin engkau mati
bangunlah dari tidurmu
aku ingin melihat senyummu
hiasi hidupku dengan tawamu
walau engkau bukan untukku
Ken Pattern
Ken Pattern CWA Charity Art Exhibition
28 April - 17 May, 2008
The exhibition is open daily until 8 p.m
Hotel Gran Melia
JL Hr Rasuna Said, Jakarta
Ken Pattern is a Canadian landscape artist who has lived in Jakarta Indonesia since 1989. Pattern works in a variety of media including drawing, painting and printmaking (stone lithography). Of special note are pen and ink drawings, lithographs and paintings of rural and urban landscapes of Jakarta and other parts of Indonesia. Through these intricate images Pattern is documenting an Indonesian social heritage that is fast disappearing. Beginning in 1978, he has participated in many solo and group exhibitions in Asia, North America and Europe. Over the years Ken has gathered a devoted group of collectors and his work can be found in private as well as public collections.
“Kemana?” “Minangkabau Girl” “Traditions” |
0 Comments:
Post a Comment